STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI

Authors

Abstract

Belajar merupakan sebuah proses alami yang dilalui oleh manusia, baik yang dilakukan dengan cara langsung, maupun melalui penyampaian dari orang lain. Dewasa ini, kebutuhan akan peningkatan kualitas pengetahuan atau berpikir manusia sangatlah mendesak, sehingga para ilmuan, praktisi dan orang-orang yang berkecimpung dalam proses ini terus berupaya mengembangkan berbagai macam strategi yang arahnya untuk meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi bagi siswa atau peserta didik. Diantara strategi pembelajaran yang berkembang adalah pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) yang berasaskan pada proses penemuan dan pengaitan proses belajar mengajar di sekolah dengan perilaku ataupun lingkungan sekitar siswa. Sehingga, diharapkan dengan strategi pembelajaran kontekstual ini, siswa mampu melakukan riset dalam skala kecil untuk kemudian melihat keterkaitan antara proses belajar-mengajar di sekolah dengan kehidupan sehari-hari. Hal inilah yang kemudian akan menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan mampu merangsang proses berpikir tingkat tinggi. Kata kunci: strategi pembelajaran, Contextual Teaching and Learning (CTL), berpikir tingkat tinggi.

References

Af’idayani, N., Setiadi, I., & Fahmi, F. (2018). The effect of inquiry model on science process skills and learning outcomes. European Journal of Education Studies.

Ahri, J., Dunifa, L., Tanduklangi, A., & Ghani, A.R.A. (2013). The Effect of Learning Strategies on Higher-Order Thinking Skills Students with Different Learning Styles. International Journal of Science and Research (IJSR). ISSN (Online): 2319-7064.

Balım, A.G. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students’ Success and Inquiry Learning Skills. Egitim Arastirmalari-Eurasian Journal of Educational Research, 35, 1-20.

Balitbang Kemendikbud. (2014). Laporan Hasil Ujian Nasional 2014: Executive Summary. Pusat Penelitian Pendidikan Balitbang kemendikbud. Diakses melalui http://litbang.kemdikbud.go.id/data/puspendik/HASIL%20RISET /UJIAN%20NASIONAL/HASIL%20UN%202014/Executive%20Summary%20UN%202014.pdf pada 13 Mei 2016.

Fachrurazi. (2011). Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar. Jurnal UPI [online]. Vol 1, halaman 76-89. Tersedia: http://jurnal.upi.edu/file/8-Fachrurazi.pdf

Facione, P.A. (2012). Critical Thinking: What It Is and Why It Counts. Insight Assessment Measuring Critical Thinking Worldwide. Measured Re asons and The California Academic Press, Millbrae, CA.

Fahmi, F., Abdullah, A., & Irhasyuarna, Y. (2021). Empowering peat lands as a resource of learning natural science to strengthening environment care. The 2nd International Conference on Social Sciences Education (ICSSE 2020), 426-429. Doi: 10.2991/assehr.k.210222.072.

Fahmi, F., Fajeriadi, H., & Irhasyuarna, Y. (2021). Feasibility of the prototype of teaching materials on the topic of classification of lifestyle based on the advantage of local wetland. BIO-INOVED: Jurnal Biologi-Inovasi Pendidikan, 3(2).

Fahmi, F., & Irhasyuarna, Y. (2017). Misconceptions of reaction rates on high school level in Banjarmasin. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME), 7(1), 54-61.

Fahmi, F., & Irhasyuarna, Y. (2017). The misconceptions of senior high school students in Banjarmasin on chemical bonding. Journal of Education and Practice, 8(17), 32-39.

Fahmi & Irhasyuarna, Y. (2019). Pengantar pendidikan: Manusia, pendidikan, dan perkembangan zaman. Banjarmasin: Program Studi Magister Keguruan IPA PPs ULM.

Fahmi, F., Setiadi, I., Elmawati, D., & Sunardi, S. (2019). Discovery learning method for training critical thinking skills of students. European Journal of Education Studies.

Fahmi, F. (2015). Miskonsepsi siswa SMA negeri Banjarmasin pada materi Ikatan Kimia. Jurnal Pendidikan, 2(4), 534-545.

Fahmi, F. (2020). Penggunaan zat pewarna pada kain sasirangan sebagai sumber belajar ilmu pengetahuan alam.

Fayakun, M &Joko, P. (2015). Efektivitas Pembelajaran Fisika Menggunakan Model Kontekstual (CTL) Dengan Metodepredict, Observe, Explain Terhadap Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpfi.

Johnson, E.B. (2010). CTL Contextual Teaching & Learning; Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna. Bandung: Kaifa Learning.

Kemendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 81 Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

King, F.J., Goodson, L., & Rohani, F. (2002). Higher Order Thinking Skills, Definition, Teaching Strategies, Assessment. A publication of the Educational Services Program, now known as the Center for Advancement of Learning and Assessment. www.cala.fsu.edu.

Liu, T,-C., Peng, H., Wu, W,-H., & Lin, M, -S. (2009). The Effects of Mobile Natural-science Learning Based on the 5E Learning Cycle: A Case Study. Jornal Educational Technology & Society, 12 (4), 344–358.

Liu, T,-Y., Tan, T,-H., & Chu, Y,-L. (2009). Outdoor Natural Science Learning with an RFID-Supported Immersive Ubiquitous Learning Environment. Journal Educational Technology & Society, 12 (4), 161–175.

Muslich, M. (2007). KTSP, Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara.

OECD. (2012). Education at a Glance 2012OECD Indicators. https://www.oecd.org/edu/EAG%202012_e-book_EN_200912.pdf.

Putri, M. H., Fahmi, F., & Wahyuningsih, E. (2021). Efektivitas perangkat pembelajaran IPA untuk melatihkan keterampilan berpikir kritis peserta didik SMP pada materi pokok listrik statis. Journal of Banua Science Education, 1(2), 79-84.

Rahayu, A. B., Hadi, S., Istyadji, M., Zaini, M., Sholahuddin, A., & Fahmi, F. (2018). Development of guided inquiry based learning devices to improve student learning outcomes in science materials in middle school. European Journal of Alternative Education Studies.

Rubini, B & Permanasari, A. (2014). The Development of Contextual Model with Collaborative Strategy in Basic Science Course to Enhance Students’ Scientific Literacy. Journal of Education and Practice. Vol.5, No.6. www.iiste.org

Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Tan, T,-H., Lin, M,-S., Chu, Y,-L., & Liu, T,-Y. (2012). Educational Affordances of a Ubiquitous Learning Environment in a Natural Science Course. Journal Educational Technology & Society, 15(2), 206–219.

Wasis. (2015). Hasil Pembelajaran Sains di Indonesia: Problem & Upaya Mengatasinya. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains. Surabaya: 24 Januari 2015. Program Studi Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya. ISBN: 978-602-72071-0-3.

Watson, G & Edwar, M.G. (2012). Watson-Glaser Critical Thinking Appraisal: User-Guide and Technical Manual, UK Supervised and Unsupervised Versions 2012. Pearson Education Ltd.

Yasiro, L. R., Wulandari, F. E., & Fahmi, F. (2021). Analisis kemampuan berpikir kreatif siswa dalam menyelesaikan soal pada materi pemanasan global berdasarkan prestasi siswa. Journal of Banua Science Education, 1(2), 69-72.

Downloads

Published

2021-07-21